Tuesday, December 26, 2023

Mengenang Jasa Alm. Een Sukaesih Melalui Museum Pendidikan


https://cdns.klimg.com/merdeka.com/i/w/news/2019/12/18/1134408/content_images/670x335/20191218143003-1-een-sukaesih-001-tantri-setyorini.jpg
(Sumber: Liputan6.com)

SUMEDANG, RUANG BERITA - Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang bersama dengan Direktur Penyusunan Rekomendasi Kebijakan dan Regulasi Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) berencana akan membangun Museum Pendidikan yang terinspirasi dari Rumah Pintar Al-Barokah milik Alm. Een Sukaesih.

Alm. Een Sukaesih merupakan salah satu penggiat pendidikan yang sangat menginspirasi ditengah keterbatasannya karena mengidap penyakit Rheumatoid arthistis yang membuatnya tidak bisa bergerak dan hanya berbaring selama 30 tahun. Penyakit tersebut tidak menyurutkan niatnya untuk memberikan manfaat bagi banyak orang lewat pendidikan dan pengajaran.

Sebelum wafatnya pada Desember 2014, rumah beliau dijadikan sebagai rumah pendidikan yang kemudian dinamakan Rumah Pintar Al-Barokah yang saat ini dikelola oleh Yayasan Al-Barokah Een Sukaesih. Rumah tersebut didirikan sebagai tempat serbaguna, tidak hanya untuk belajar, tapi juga untuk perpustakaan dan pentas seni. Harapannya, rumah itu dapat digunakan oleh masyarakat sekitar untuk berkegiatan seperti rapat ibu-ibu PKK, Karang taruna, dan lainnya. 

Pada saat ini, untuk mengenang jasa Alm. yang telah mengorbankan dirinya demi membangun pendidikan yang layak bagi lingkungan di sekitarnya, Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang berencana untuk membangun museum dekat Rumah Pintar tersebut. Di dalam museum tersebut nantinya, akan ada dokumentasi mengenai kiprah perjuangan Alm. Een Sukaesih.

Herman Suryatman, mantan Kepala Dinas Pendidikan Sumedang, yang kini menjadi Kabiro Hukum dan Humas Kemenpan RI,  menyebutkan bahwa rumah pintar itu harus diwujudkan dan dijadikan juga seperti museum, “Di rumah pintar itu bukan hanya sekedar tempat belajar, tapi ada dokumentasi tentang sejarah dan perjuangan Bu Een yang membimbing anak-anak belajar dengan ikhlas dan penuh kasih sayang,” katanya.

Dari perjuangan dan pengorbanan Alm. Ada prinsip ia pegang teguh yaitu prinsip kasih sayang dan yakin dalam mengajar. Dua hal itu dianggap sebagai kunci keberhasilan dalam mengajar.

0 comments:

Post a Comment