LIFESTYLE, RUANG BERITA - Self validation merupakan tindakan menerima pengalaman, pemikiran, dan
perasaan diri sendiri yang telah terjadi sebagai sesuatu yang berharga. Tindakan
ini sangat penting untuk kesehatan mental dan perkembangan pribadi.
Mencari validasi dari orang lain
memang tak ada salahnya. Namun, terkadang seseorang terlalu sibuk mencari
hingga membahayakan bagi kesehatan mental. Tindakan ini justru dapat membuat
seseorang tidak percaya diri dan selalu merasa insecure.
Penting bagi kita untuk mengasah self validation. Dengan begitu, kita bisa menerima perasaan, pengalaman, keputusan, tindakan, dan pemikiran sebagai sesuatu yang valid dan berharga.
Validasi diri mencakup beberapa hal, di antaranya:
Menerapkan validasi diri memang terasa sulit di awal. Namun, validasi diri perlu dilatih agar kamu bisa menjadikannya sebagai sebuah kebiasaan. Berikut cara menerapkan validasi diri:
1. Mengakui perasaan
Mengakui perasaan sendiri adalah alami dan valid. Artinya, kamu mengizinkan diri untuk merasakan berbagai macam emosi, mulai dari senang, sedih, cemas, dan lain sebagainya.
Kamu bisa lebih menerima diri dengan semua kelebihan dan kelemahan tanpa harus membandingkan dengan orang lain.
2. Menghormati nilai pribadi
Mulailah dengan menghormati, memahami, dan mengambil keputusan berdasar nilai yang diyakini juga termasuk sikap validasi diri.
Dengan begitu, kamu akan terlihat lebih bernilai dan berkarakter.
3. Menerima dan memaafkan diri sendiri
Menerima dan memaafkan diri sendiri juga bagian dari validasi diri. Tak ada manusia yang diciptakan sempurna.
Kegagalan dalam hidup adalah bagian dari proses belajar dan berkembang. Justru kamu bisa bangkit dari kegagalan tersebut dan memperbaiki diri.
4. Afirmasi positif dalam diri
Kamu berhak untuk merayakan pencapaian hidup dan membangun pandangan positif tentang diri sendiri.
Artinya, kamu mengakui kemajuan dan pertumbuhan yang telah dicapai selama hidup.
5. Menghormati perbedaan
Setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Oleh karena itu, kita perlu menghormati perbedaan tersebut dengan tidak saling membandingkan. Ini juga wujud sikap validasi diri.
Penting bagi kita untuk mengasah self validation. Dengan begitu, kita bisa menerima perasaan, pengalaman, keputusan, tindakan, dan pemikiran sebagai sesuatu yang valid dan berharga.
Validasi diri mencakup beberapa hal, di antaranya:
- Mendorong diri kita sendiri.
- Mengakui kekuatan dan upaya dalam diri kita.
- Memperhatikan dan menerima perasaan kita, baik itu senang, sedih, dan lain sebagainya.
- Memprioritaskan kebutuhan kita sendiri.
- Memperlakukan diri kita dengan penuh kebaikan.
- Afirmasi diri dengan mengatakan hal-hal baik pada diri kita.
- Menerima keterbatasan atau kesalahan diri.
Menerapkan validasi diri memang terasa sulit di awal. Namun, validasi diri perlu dilatih agar kamu bisa menjadikannya sebagai sebuah kebiasaan. Berikut cara menerapkan validasi diri:
1. Mengakui perasaan
Mengakui perasaan sendiri adalah alami dan valid. Artinya, kamu mengizinkan diri untuk merasakan berbagai macam emosi, mulai dari senang, sedih, cemas, dan lain sebagainya.
Kamu bisa lebih menerima diri dengan semua kelebihan dan kelemahan tanpa harus membandingkan dengan orang lain.
2. Menghormati nilai pribadi
Mulailah dengan menghormati, memahami, dan mengambil keputusan berdasar nilai yang diyakini juga termasuk sikap validasi diri.
Dengan begitu, kamu akan terlihat lebih bernilai dan berkarakter.
3. Menerima dan memaafkan diri sendiri
Menerima dan memaafkan diri sendiri juga bagian dari validasi diri. Tak ada manusia yang diciptakan sempurna.
Kegagalan dalam hidup adalah bagian dari proses belajar dan berkembang. Justru kamu bisa bangkit dari kegagalan tersebut dan memperbaiki diri.
4. Afirmasi positif dalam diri
Kamu berhak untuk merayakan pencapaian hidup dan membangun pandangan positif tentang diri sendiri.
Artinya, kamu mengakui kemajuan dan pertumbuhan yang telah dicapai selama hidup.
5. Menghormati perbedaan
Setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Oleh karena itu, kita perlu menghormati perbedaan tersebut dengan tidak saling membandingkan. Ini juga wujud sikap validasi diri.
0 comments:
Post a Comment